Kids and the Internet

online-kids

 

Seperti yang kita tau, alat-alat komunikasi berkembang begitu pesat sehingga sulit untuk dikontrol oleh manusia yang mengembangkan teknologi itu sendiri. Alat-alat komunikasi yang dulunya masih sederhana dan bisa dibilang ribet sekarang udah menjadi alat yang canggih dan praktis untuk digunakan. Misalnya internet. Siapa sih anak zaman sekarang yang gak punya jaringan internet dirumahnya? Kalau pun gak ada internet dirumah, mereka masih bisa mengakses nya di warnet yang sekarang sudah banyak tersebar dimana-mana. Internet gak hanya digunakan oleh kalangan dewasa atau remaja aja, anak-anak yang masih di Sekolah Dasar juga udah mahir menggunakan internet. Kadang-kadang pas pulang sekolah mereka gak langsung pulang kerumah, mereka biasanya bermain di warnet dulu sama teman-teman nya. Udah sering banget kan liat anak-anak jaman sekarang yang kaya gitu?

Emang sih internet mempermudah manusia buat berkomunikasi, but teknologi ini tanpa disadari juga mempermudah hal-hal yang negatif masuk ke kehidupan manusia apalagi buat kalangan remaja. Karena terlalu banyaknya hal yang bisa di dapetin dari internet sampai-sampai hal-hal yang negatif pun juga ikut didapetin. Misalnya pornografi. Situs-situs porno yang beredar di internet bisa dibilang udah banyak banget, gabisa dihitung. Udah banyak juga yang jadiin situs porno sebagai iklan di internet. Pokoknya udah banyak banget deh hal-hal yang berhubungan sama pornografi di internet.

Bicara soal pornografi, ternyata pornografi gak muncul baru-baru ini aja loh. Pornografi sebenernya udah ada dari zaman Yunani dan Romawi kuno. Tapi, dengan adanya internet segala hal-hal dan informasi yang berkaitan tentang pornografi sendiri jadi semakin gampang diakses. Yang jadi masalah sebenernya adalah informasi di internet itu bisa dibilang gak ada filter-nya. Informasi mana yang pas buat adults dan yang mana yang buat anak-anak gak dibedain. Jadi anak-anak bisa dapetin informasi tentang hal-hal yang seharusnya belum mereka ketahuin.

Mungkin banyak orang tua yang gak tau apa yang diakses di internet sama anaknya. Belum lagi kebanyakan orang tua gak begitu mengerti tentang teknologi modern atau biasa disebut gaptek. Jadi kalau anaknya mengakses situs porno mereka juga gak bakal tau. Padahal, pornografi ini bahaya banget, bisa mengakibatkan dampak yang serius bagi perkembangan mental anak.

Pornografi bisa menyebabkan kecanduan dan sifat progresif. Kecanduan ini mungkin sama bahaya nya seperti kecanduan obat terlarang. Malah bisa dibilang lebih berbahaya karena otak lebih cepat merespons informasi dari indra mata dibandingkan dengan indra lainnya. Sama halnya seperti pecandu narkoba yang terus-menerus mengkonsumsi narkoba, anak yang telah kecanduan pornografi juga akan terus-menerus mengakses situs-situs porno untuk memenuhi kepuasan diri. Semakin sering seorang anak mengakses situs  pornografi, semakin rendah kepuasan yang mereka dapetin terhadap bentuk pornografi ringan, akibatnya mereka akan mencari lagi kepuasan yang lebih besar, dan akhirnya melakukan hal-hal yang bersifat asusila, misalnya pemerkosaan. Hal ini bisa menyebabkan gangguan mental dan pikiran pada anak karena kerusakan otak akibat berlebihnya produksi zat penghantar syaraf atau dopamine.

Selain itu pornografi di kalangan anak-anak juga bisa menyebabkan pemahaman yang salah tentang pengetahuan seks dan sebagainya. Pornografi dikalangan anak bias membuat pola pikir anak tentang seks jadi menyimpang. Hal ini berpengaruh banget bagi kehidupan anak nantinya (ketika dewasa). Kalau mind set mereka tentang seks udah salah sejak kecil, nanti ketika dewasa mereka bisa-bisa melakukan hal yang menyimpang. Contohnya pemerkosaan dan seks bebas.

Nah, bagaimana caranya orang tua mencegah hal-hal tersebut? Yang paling penting dan utama adalah komunikasi yang cukup antara orang tua sam anaknya. Orang tua harus deket sama anaknya dan ngajarin anak untuk bertanya pada mereka tentang hal-hal yang gak dimengerti. Kenapa hal ini penting? Karena ketika mereka ingin tau tentang seks dan sebagainya mereka bisa langsung bertanya sama orang tua nya sehingga pola pikir mereka tentang seks gak menyimpang nantinya. Kalau anak gak bertanya sama orang tua nya bisa aja mereka malah bertanya ke orang lain yang malah ngasih pemahaman yang salah.

Selain itu, orang tua juga harus sering-sering memantau perkembangan anaknya. Harus care. Jangan ngebiarin anaknya terlalu sering menggunakan internet apalagi menggunakannya di warnet. Supaya anak tidak mengakses internet terlalu sering, orang tua bisa mengajak anaknya untuk melakukan kegiatan lain yang lebih memanfaat. Misalnya mengikuti ekskul, atau menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama dirumah.

Semoga artikel dari saya ini bisa bermanfaat buat semua yang membacanya =)

Sumber :

 

Windi Huliana

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *