Sumpah Pemuda

sumpah_pemuda_2011_ed_by_deathlyfrost-d4e6kxi

 

Halo P-assengers! Dalam rangka Hari Nasional Sumpah pemuda kali ini, kami mendapatkan tugas untuk membuat sebuah artikel mengenai apa yang akan kita sebagai muda dan mudi lakukan untuk bangsa ini dan apa harapan kita terhadap Indonesia. Sebelum itu, alangkah baik dari kita untuk mengetahui secarik kisah mengenai sumpah pemuda. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan agar “disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan”. Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Berbagai pemuda dan pemudi berkumpul menjadi satu dalam kongres sumpah pemuda tersebut. Rasa persatuan rupanya begitu kental terasa. Namun yang kini menjadi Tanya adalah masih adakah rasa itu didalam jiwa para muda dan mudi Indonesia saat ini? 89 tahun sudah sumpah itu dirayakan dan dikumandangkan. Namun, rupanya seiring dikumandangkannya, makin terkikis pula nilai persatuan didalamnya. Saat ini, pemuda dan pemudi lebih banyak mengucapkannya tanpa beriringan rasa paham atas apa yang diucapkannya tersebut.

 

Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika, Indonesia adalah Negara multikultural. Terdapat banyak suku bangsa, ras, agama, dan adat istiadat yang berbeda-beda dan masing-masing dari itu memiliki keunikannya sendiri. Bagaimana ketika 89 tahun yang lalu, perbedaan itu dijadikan tombak untuk mempersatukan Indonesia. Namun, masihkah kini persatuan itu ada? Semakin marak konflik mengenasi SARA, Perbedan agama, suku, ras, dan adat istiadat mulai dijadikan domba hitam untuk kepentingan pihak tertentu. Bagaimana saat ini perbedaan seperti dijadikan tembok besar pembatas antara para pemuda dan pemudi. Siapakah yang membuat tembok itu? Tentu para pemuda dan pemudia negeri kita sendiri.

 

Sesungguhnya perbedaan yang ada dari tiap kita merupakan warna-warni yang indah dan seharusnya dijadikan alat pemersatu bukan dijadikan alat penghacur untuk negeri sendiri. Seharusnya kita memahami dan mulai belajar untuk saling menghargai sebagai generasi penerus, calon pemegang bangsa Indonesia kita ini. Mulai dari hal kecil, berteman dengan muda dan mudi yang memiliki latar belakang berbeda tanpa mengeluarkan sedikitpun cela padanya. Selain itu, mengukir banyak prestasi dari apa yang kita mampu kerjakan juga sangat penting untuk menunjukan sebagai pemuda dan pemudi kita dapat memberikan sesuatu untuk negeri kita ini. Tentunya lakukan dengan jujur tanpa sedikitpun kecurangan.

 

Harapan untuk Indonesia ini agar kedepan bangsa ini lebih bisa menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Faktanya Indonesia adalah Negara multikultural yang bahkan sejak jaman Belanda telah terdiri atas orang Melayu, Tiongkok, India, Arab, dan belanda itu sendiri. Mungkin saja tanpa kalian sadari sebenarnya kalian memilki darah dari bangsa asing itu. Namun yang pasti kalian adalah Indonesia dan bukankah semestinya sebagai Indonesia kita bisa sama sama bersatu demi kedamaian dan kesejahteraan bangsa tercinta kita ini. Mari berjuang demi sumpah setiap pemuda dan pemudia Indonesia, jangan hancurkan 89 tahun sumpah pemuda dengan ke egoisan dan kepentingan individu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *